Namanya Muhammad Arsyada Izmatullah. Biasa dipanggil Arsya. Arsya tinggal di Desa Gombang, RT 01 RW 01, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Sekarang Arsya duduk di kelas lima sekolah dasar. Meski masih muda, kepiawaian Arsya di bidang pedalangan tak bisa diremehkan.

Arsya bahkan bisa melakukan pertunjukan wayang seperti dalang profesional. Keahliannya dalam bermain wayang sudah diperolehnya sejak kecil. Bakat tersebut sudah ia asah sejak dua tahun terakhir, tepatnya di tahun 2020.

“Saya kelas lima, dan sejak 2020 saya sudah menjadi dalang. Saya di desa sedekah bumi, saya ingin jadi dalang," kata Arsya saat ditemui detikJateng, di Cahyo Sumirat. Studio, Minggu (8/1/2023).

Kecintaannya pada dunia pewayangan membuat Arsya cepat memahami setiap pelajaran. Bocah yang mengidolakan Ki Anom Dwijo ini menuturkan, suatu saat ingin menjadi dalang profesional.

"Dalang favorit saya, Ki Anom Dwijo Kangko. Saat wayang Gatotkaca lahir," jelasnya.

Saat belajar pedalangan, ia mengaku tidak kesulitan. Ia melanjutkan dengan berbagai pelatihan demi mewujudkan cita-citanya menjadi dalang.

"Latihan di sini menyenangkan karena bisa kumpul dengan teman-teman dari desa yang berbeda. Tidak ada kesulitan (latihan). Baru pertama kali latihan vokal. Saya ke sini antara ayah dan ibu," kata Arsya.

Sering Main Boneka dari Karton

Dalam kesempatan yang sama, ayah Arsya, Yono (32), mengatakan, latihan anaknya terhenti akibat pandemi COVID-19. Yono sangat mendukung bakat kecil Arsya. Saat diajak berkunjung ke Alun-alun Blora, kata Yono, Arsya sering diajak membeli wayang karton.

“Saya suka nangis dan minta beli boneka kardus. Di rumah saya sering main wayang, terus putus. Terus saya beli kulitnya, tapi kecil-kecil,” terang Yono.

Melihat bakat dan potensi sang anak, Yono pun berinisiatif mendaftarkan Arsya ke sekolah khusus dalang di Sanggar Cahyo Sumirat.

“Senang bisa menggali potensi dalang muda, dalang cilik belajar pedalangan. Dan saya mendukung Sanggar Cahyo Sumirat ini," jelasnya.

Gurunya Nur Yanto mengatakan, Arsya juga diminta tampil di acara amal tersebut. Sebelum tampil, ia terus melatih Arsya agar tampil sempurna selama pertunjukan.

“Suatu ketika Arsya diajak oleh penghulu untuk berkunjung sambil bersedekah ke bumi, saya tanya anak saya sudah siap belum?” Sudah siap, saya langsung mengajari beberapa hari kemudian naik ke atas panggung. hasilnya luar biasa, dia sangat percaya diri, dia bisa berjalan dengan lancar tanpa teks," jelas pelatihnya, Nur Yanto yang juga pemilik sanggar.